Sebagai wujud mendukung edukasi publik terkait pentingnya wawasan mengenai metrologi legal dan perlindungan konsumen yang mengusung tema “Perbedaan Sistem Kinerja Timbangan Mekanik dan Timbangan Elektronik”, SIMA Scales atau SIMA JAYA Factory turut serta menghadiri undangan sebagai narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kemetrologian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan pada tanggal 21 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha, pengawas, serta masyarakat umum mengenai pentingnya akurasi alat ukur dalam praktik perdagangan.
Dalam kesempatan ini sebagai narasumber, SIMA Scales dihadiri oleh Direktur Bapak A. Sugiarto memaparkan materi yang membahas secara teknis mengenai perbedaan antara sistem kerja timbangan mekanik dan elektronik. Materi disampaikan secara komprehensif, mencakup aspek teknis, kelebihan, dan kekurangan masing-masing sistem, serta pengaruhnya terhadap akurasi dan keandalan dalam transaksi perdagangan. Sesi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap standar metrologi legal yang berlaku.
Sebagai contoh, penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan antara penggunaan timbangan mekanik dan timbangan elektronik. Kelebihan timbangan elektronik lebih mudah pemakaiannya seperti proses penimbangan lebih cepat dikarenakan angka sudah tertera pada monitor yang tersedia, bobot timbangan lebih ringan dipindahkan, sparepart tidak bisa hilang, tidak membutuhkan perawatan, dan Zero Adjust lebih mudah dengan hanya menekan tombol “ZERO”. Timbangan Mekanik juga memiliki banyak kelebihan seperti, lebih tahan cuaca/cairan, bisa diperbaiki, tidak memerlukan aliran listrik/baterai, bisa tahan lama hingga puluhan tahun didampingi dengan perawatan ringan berkala, sparepart atau suku cadang mudah di dapat, lebih sensitif untuk menimbang dengan skala yang lebih kecil dengan syarat timbangan yang digunakan adalah merk yang baik. Selain itu timbangan mekanik lebih tahan banting dan stabil, serta tahan disegala berbagai kondisi medan.
Beberapa kekurangan juga disampaikan pada pemaparan materi. Disebutkan bahwa timbangan elektronik memiliki kekurangan yakni, rentan terhadap cairan, perbaikan timbangan yang bermasalah bisa dilakukan hanya dengan penggantian komponen dengan syarat produsen yang memproduksinya juga menjual komponennya di pasaran secara lepas, tetapi hal ini sangatlah jarang terjadi. Untuk penggunaannya timbangan elektronik membutuhkan baterai/aliran listrik, timbangan tidak tahan banting dan tidak tahan disegala cuaca. Umur penggunaan produk yang relatif lebih pendek dan sensitifitas terbatas yakni hanya sesuai dengan skala yang tersedia pada produk tersebut. Disisi lain timbangan mekanik juga memiliki beberapa kekurangan, yakni bobot timbangan yang relatif lebih berat, Zero Adjust lebih sulit dimana proses menimbang lebih lama dan butuh ketelitian. Membutuhkan perawatan ringan berkala untuk penggunaan yang lebih optimal. Selain itu komponen bisa hilang namun masih bisa dibawa ke pabrik tempat pembuatannya untuk mendapatkan komponen yang baru.
Selama berlangsungnya sesi pemaparan materi, peserta menunjukkan antusias yang tinggi dengan aktif berdiskusi dan bertanya. Salah satu sesi diskusi yang paling menarik adalah banyak peserta sosialisasi yakni para pedagang dari beberapa pasar di Kota Pasuruan bertanya mengenai timbangan mereka yang di service oleh para reparatir UPT Metrologi Kota Pasuruan pada saat layanan tera ulang, timbangan mereka malah menjadi “rusak”/tidak baik kinerjanya dan sebagian lainnya bertahan beberapa hari dan timbangan cepat rusak kembali. Melihat dari kasus tersebut, terdapat dua poin penting yang pembicara sampaikan, pertama, waktu layanan reparasi dan tera ulang yang diadakan oleh UPT Metrologi Kota Pasuruan yang relatif singkat serta tenaga reparasi yang terbatas. Dimana dalam satu pasar yang ada puluhan hingga ratusan timbangan pedagang dan masyarakat sekitar hanya mendapatkan jadwal lebih kurang 3 (tiga) hari saja. Kedua, tidak semua timbangan bermutu baik. Dimana baja pada pisau timbangan hanya di lapisan luarnya saja, sehingga layanan reparasi gratis ini memang memburu waktu sehingga timbangan tidak di maintain secara optimal, penggunaan gerinda elektrik sudah pasti mengikis lapisan baja yang memang hanya sedikit (jadi hanya tajam beberapa saat sudah merupakan suatu keniscayaan)
Untuk mendapatkan hasil optimal saat melakukan reparasi terutama pada timbangan mekanik, dibutuhkan waktu yang cukup. Saat melakukan reparasi timbangan mekanik, di SIMA Scales satu tenaga teknisi mampu mengerjakan 2-3 unit timbangan dalam satu hari, itu pun tergantung kerusakan timbangan yang sedang diperbaiki, guna mendapatkan hasil optimal dan pengguna timbangan merasa puas. Selain itu, kualitas timbangan sangat mempengaruhi akurasi, konsistensi, dan daya tahan pada penggunaannya. Salah satu yang terpenting adalah pemilihan material/bahan yang digunakan untuk memproduksi timbangan. Produksi timbangan di SIMA Scales sampai saat ini masih mempertahankan kualitas material yang digunakan. Seperti material yang digunakan untuk membuat pisau, kami menggunakan baja asli yang sangat berpengaruh dengan ketahanan timbangan.
Dengan terselenggaranya kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh UPT Metrologi Legal Kota Pasuruan menjadi bukti pentingnya sinergi antara dunia industri dan instansi pemerintah dalam memperkuat sistem pengawasan alat ukur. Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi semacam ini, pemahaman masyarakat dan pelaku usaha terhadap pentingnya metrologi legal dapat terus meningkat demi menciptakan perdagangan yang lebih adil dan akurat.
REFERENCE:
Perusahaan Timbangan SIMA Scales. (2024). File & Dokumentasi Perusahaan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan. (2024). UPT Kemetrologian Kota Pasuruan Mengadakan Dialog Interaktif tentang Sistem Kinerja Timbangan. Diakses pada 25 Juni 2025, dari https://disperindag.pasuruankota.go.id/2024/11/25/upt-kemetrologian-kota-pasuruan-mengadakan-dialog-interaktif-tentang-sistem-kinerja-timbangan/.
